Internasional Memory Championship telah diselenggarakan di Hongkong pada 28-29 September 2013. Juaranya ternyata berasal dari Indonesia
Pria itu adalah karyawan PT Kaltim Prima Coal (KPC), meraih gelar “Grand Master Memory”, yang bernama Yudi Lesmana. Yudi telah membuat Indonesia bangga padanya.
Memory Sports bagi sebagian masyarakat Indonesia, memang masih terdengar asing. “Namun bagi saya dan teman-teman, mempopulerkan olah raga ini di Indonesia adalah salah satu misi besarnya. Terlebih lagi, manfaat dari olah raga ini dapat diaplikasikan ke dalam dunia pendidikan dan profesional,” katanya.
Tony Buzan selaku pendiri dari World Memory Championship (WMC) telah mengadakan kompetisi tingkat dunia sebanyak 21 kali, sejak tahun 1991 di beberapa negara, seperti Jerman, Swedia, Italia dan beberapa negara lain seperti Wales, China, India, Hongkong, Australia, Filipine, Mongolia.
Pria itu adalah karyawan PT Kaltim Prima Coal (KPC), meraih gelar “Grand Master Memory”, yang bernama Yudi Lesmana. Yudi telah membuat Indonesia bangga padanya.
Memory Sports bagi sebagian masyarakat Indonesia, memang masih terdengar asing. “Namun bagi saya dan teman-teman, mempopulerkan olah raga ini di Indonesia adalah salah satu misi besarnya. Terlebih lagi, manfaat dari olah raga ini dapat diaplikasikan ke dalam dunia pendidikan dan profesional,” katanya.
Tony Buzan selaku pendiri dari World Memory Championship (WMC) telah mengadakan kompetisi tingkat dunia sebanyak 21 kali, sejak tahun 1991 di beberapa negara, seperti Jerman, Swedia, Italia dan beberapa negara lain seperti Wales, China, India, Hongkong, Australia, Filipine, Mongolia.
Berita Sensasi
Yudi Lesmana, yang kini masuk menjadi salah satu 131 orang Grand Master Memory Dunia, mengatakan, prestasi yang diraih di Hongkong akan menjadi spirit baginya untuk menghadapi World Memory Championship 2013 di London Inggris pada 31 November-2 Desember 2013 mendatang.
Selain Yudi Lesmana, dua peserta lainnya dari Kutai Timur yang turun di kategori anak-anak yakni Dara Nasywa (11 tahun) siswi Kelas VI dan Shafa Annisa (9 tahun) siswi kelas IV SDIT Darussalam Kutai Timur, juga masuk di peringkat 8 dan 12.
Komentar
Posting Komentar